Sabtu, 22 Januari 2011

Sang Pelajar

"Pagiku cerahku, matahari bersinar. Ku gendong tas merah ku dipundak. Selamat pagi semua ku nantikan dirimu di depan kelas ku. Menantikan kami. Guruku tersayang, guruku tercinta. Tanpamu apa jadinya aku. Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal. Guruku ku terima kasihku" 
Setiap pagi setelah mandi, pakai seragam dan sarapan langsung bergegas membawa tas ke sekolah. Ada yang diantar orang tua naik mobil, naik motor, atau ada yang naik sepeda, angkot, bis, becak, bajaj dan masih banyak lagi. Setiap hari sebelum pelajaran diawali dengan berbaris di depan kelas, kemudian berdoa dan mengucapkan "Selamat pagi bu guru/ pak guru". Setelah itu mulai lah awal tujuan ke sekolah yaitu BELAJAR. Guru pun mulai menjelas kan tentang pelajaran yang akan kita pelajari. Ada murid yang mendengarkan dan ada yang tidak mendengarkan. Tapi masih saja aku menemukan murid yang sangat tidak menghargai guru yang sudah capai2 menjelaskan pelajaran panjang lebar. Ketika akan ulangan, dia bingung dan mendapatkan nilai jelek. Ketika ditanya, mengapa bisa mendapatkan nilai jelek, dia hanya menjawab "Ini takdirku dapet nilai jelek. Takdirku juga aku memang bodoh"
Sesungguhnya, semua manusia tak ada yang bodoh. Hanya diri kita sendiri lah yang bisa merubahnya dengan belajar, kerja keras, dan terus berdoa. Insyaallah, Tuhan akan mengabulkan. Amin :) Kira-kira bagaimanakah nasib masa depan anak yang malas & tidak pernah mendengarkan penjelasan guru? Untuk semua pembaca artikel ini, ayoo kita harus introspeksi diri khususnya para pelajar Indonesia. Apakah kita belum sadar dengan hasil jerih payah orang tua kita? Sudah mengantar ke sekolah, mengantar les, membayar uang sekolah, belum juga membayar semua kebutuhan kita seperti tas, buku, sepatu sekolah dan lain2. Sudah lengkap bukan, yg kita nikmati sekarang? Tapi mengapa masih ada saja pelajar yang menyepelekkan begitu saja. Kita harus sadar dong dari semua kejelekkan jiwa kita selama ini. Kita harus bangkit dari ke-terpurukkan dan dari globalisasi antara lain Handphone yang sekarang semakin canggih dengan fasilitas touch screen, 3G dan lain2. Menurut kamu, gimana nasib anak2 yang sekarang masih suka menyontek ketika ulangan, menyepelekkan guru, tawuran antar sekolah (yang menurutku gak penting), dan hal negatif lainnya? Yang sekarang lagi men-jaman adalah percintaan di sekolah. Mungkin setiap orang mengalami, khususnya murid2 yang sudah mengalami pubertas. Hal itu pun wajar saja terjadi, tapi sebaiknya kita tidak menjalankan hal pacaran terlebih dahulu. Pikirkan masa depan kita, urusan pacaran besok saja waktu kita di perguruan tinggi. Semuanya, nasib kita, kesuksesan kita yang mengatur adalah diri kita sendiri. Mulai sekarang kita harus sadar sebelum globalisasi merajai dunia ini dan memperbudak semua manusia. Tanya pada hati kecil mu sendiri, tingkatkan kelebihan mu dan perbaiki kekuranganmu. Tugas kita hanya BELAJAR. 
So make your future means and will not make you regret it. Keep trying no retreat! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar